Tangerang - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Kota Tangerang Naniek Isnaeni menyatakan pihaknya tidak tahu soal ada
warganya yang berencana menjual organ tubuhnya demi biaya pengobatan
orang tuanya. "Kami sama sekali tidak tahu. Saya sendiri baru tahu dari
wartawan yang menghubungi," karanya kepada Tempo, Rabu, 13 Maret
2013.Naniek mengatakan, selama ini keluarga yang bersangkutan sama
sekali tidak membuat laporan ketidakmampuan mereka dalam biaya kesehatan
yang dibutuhkan, baik ke lingkungan setempat, kelurahan, puskesmas,
maupun dinas kesehatan. "Semestinya sejak awal mereka melapor agar bisa
ditindaklanjuti melalui Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda),"
katanya.Menurut Naniek, setelah mengetahui permasalahan tersebut,
pihaknya akan mendatangi rumah Fahmi Fahmi Rahardiansyah, 19 tahun,
remaja yang menawarkan ginjalnya lewat Internet. "Karena kasus seperti
ini bisa ditanggung Jamkesda," katanya.Fahmi berniat menjual ginjalnya
seharga Rp 50 juta untuk mengobati ayahnya yang mengalami sakit parah.
Warga Balaraja, Kabupaten Tangerang, ini mengaku terpaksa menawarkan
ginjalnya ke Kaskus karena tidak ada jalan lain. "Saya terdesak. Untuk
mengobati ayah sangat diperlukan uang yang banyak," katanya.Menurut
Fahmi, ayahnya Muhammad Dicky Ahmadi, 60 tahun, sudah lama sakit. Kian
hari sakit sang ayah semakin parah dan membutuhkan biaya yang besar.
"Sakitnya hipertensi dan sudah komplikasi," ujarnya.Sejak tiga tahun
terakhir ini, kata dia, ayahnya menjalani pengobatan terapi saraf. "Saya
ingin ayah saya sehat seperti sediakala," katanya.Fahmi yang merupakan
anak tunggal dari Muhammad Dicky Ahmadi dan Eni Rohaeni, 50 tahun,
mengaku pengobatan ayahnya membutuhkan biaya yang cukup besar. Di lain
pihak, pendapatan mereka tidak cukup untuk biaya tersebut. Selama ini
keluarga tersebut hanya bergantung dari uang pensiunan sang ayah sebesar
Rp 800 ribu per bulan.Fahmi yang tahun 2012 lalu baru lulus Sekolah
Menengah Kejuruan Bakti Medika di Bandung saat ini bekerja sebagai buruh
pabrik baja di Balaraja. "Gaji saya hanya Rp 1 juta per bulan, tidak
cukup untuk biaya berobat ayah saya," katanya. Sungguh pemuda yang
berbakti pada Orangtua.