Nasib para pencari kerja ditentukan oleh proses wawancara kerja, apakah mereka bisa lanjut ke tahap selanjutnya, apakah terhenti. Namun ternyata banyak orang yang harus rela mengubur cita-citanya untuk bekerja di perusahaan impian mereka karena tidak berhasil memikat hati pewawancara.
Apa saja yang membuat gagal wawancara kerja? Simak 8 penyebab kegagalan wawancara kerja berikut:
1. Anda tidak memiliki jawaban yang baik untuk pertanyaan, ” Di mana Anda melihat diri Anda dalam sepuluh tahun?”
Ini sebenarnya klise, tetapi bisa sangat mempengaruhi penilaian pihak perusahaan terhadap diri pelamar. Misalnya, jika Anda melakukan wawancara untuk pekerjaan di media sosial dan Anda mengatakan Anda ingin menjadi direktur kreatif, pihak perusahaan mungkin akan bertanya-tanya, mengapa Anda tidak wawancara untuk pekerjaan desain.
2. Tidak cocok satu sama lain
Jika Anda tidak mendapatkan pekerjaan itu, bukan berarti Anda tidak memiliki bakat, semangat, atau masa depan di bidang yang Anda kejar. Beberapa manajer ingin karyawannya tidak banyak cakap, sementara sebagian lagi ingin calon karyawannya aktif bertanya. Kabar baiknya, Anda bisa direkomendasikan kepada perusahaan lain yang membuka kesempatan yang lebih baik untuk Anda.
3. Anda tidak menindaklanjuti
Perusahaan jelas menanti ucapan terima kasih yang menunjukkan bahwa Anda menginginkan pekerjaan itu. Jika Anda tidak menindaklanjuti, perusahaan bisa menganggap Anda tidak benar-benar menginginkannya.
4. Anda terlalu maju
Jika Anda pernah bekerja selama dua tahun dan telah melakukan pekerjaan yang jauh lebih maju daripada apa yang perusahaan butuhkan, Anda kemungkinan besar tidak akan diterima. Karena, Anda akan bosan! Perusahaan biasanya ingin semua orang yang mereka rekrut bisa merasa tertantang, mengambil langkah-langkah ke depan, dan selalu berkembang.
5. Anda tidak mempersiapkan segalanya
Sebelum menghadiri wawancara, membawa salinan CV Anda adalah tindakan paling minimal. Jika Anda ingin menjadi penulis misalnya, Anda juga harus membawa contoh karya Anda yang pernah diterbitkan untuk ‘dipamerkan’ ke pewawancara.
6. Tidak mempelajari perusahaan sebelum sesi wawancara
Sebelum wawancara, Anda harus melakukan riset sederhana tentang perusahaan yang akan Anda tuju. Dengan cara itu, Anda mendapat referensi tentang perusahaan, dan menunjukkan bahwa Anda memang sudah siap untuk bergabung dengan perusahaan.
7. Anda gugup
Jika Anda gugup, diyakini Anda akan melupakan poin pembicaraan utama, atau menjawab sekenanya tentang pertanyaan yang diajukan.
8. Tidak memiliki pertanyaan yang baik untuk pada akhir sesi wawancara
Bertanya tentang “apa bagian terbaik bekerja di sini?” dan tidak ada yang lain, menunjukkan bahwa pola pikir Anda sangat stagnan.
Sumber: Cosmopolitan